Profil Desa Bendosari

Ketahui informasi secara rinci Desa Bendosari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Bendosari

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Bendosari, Kecamatan Gebang, Purworejo. Mengupas tuntas potensi agraris, geliat UMKM, kondisi geografis, demografi terbaru, serta program pembangunan yang menjadi motor penggerak ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di jantung Purworej

  • Pusat Agraris

    Desa Bendosari merupakan lumbung padi dan palawija yang vital bagi Kecamatan Gebang, dengan sistem irigasi yang menjadi tulang punggung utama perekonomian warganya.

  • Ketahanan Komunitas

    Kehidupan sosial masyarakatnya sangat kuat, ditandai dengan tradisi gotong royong yang masih lestari dan aktifnya organisasi kemasyarakatan dalam mendukung program desa.

  • Potensi Pengembangan

    Memiliki potensi besar dalam diversifikasi produk pertanian olahan dan pengembangan UMKM lokal yang dapat meningkatkan nilai ekonomi dan membuka lapangan kerja baru.

XM Broker

Terletak di tengah lanskap subur Kabupaten Purworejo, Desa Bendosari di Kecamatan Gebang menjelma sebagai representasi desa agraris yang tangguh dan penuh potensi. Jauh dari hiruk pikuk kota besar, desa ini menyimpan denyut nadi perekonomian yang bersumber dari sawah dan ladang, serta semangat komunal yang menjadi fondasi utama dalam setiap langkah pembangunannya. Profil Desa Bendosari bukan sekadar cerita tentang sebuah wilayah administratif, melainkan potret nyata tentang bagaimana masyarakat desa beradaptasi, berinovasi dan berjuang untuk mencapai kemandirian di tengah tantangan zaman.Desa ini merupakan salah satu dari 25 desa di wilayah Kecamatan Gebang yang memiliki peran strategis dalam menyokong ketahanan pangan lokal. Dengan mayoritas penduduknya yang menggantungkan hidup pada sektor pertanian, Bendosari menjadi barometer penting bagi stabilitas ekonomi di sekitarnya. Pemerintah desa bersama masyarakat terus berupaya mengoptimalkan sumber daya yang ada, mulai dari perbaikan infrastruktur pertanian hingga pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menciptakan nilai tambah dan membuka cakrawala kesejahteraan yang lebih luas.

Kondisi Geografis dan Demografi Wilayah

Secara geografis, Desa Bendosari terletak pada posisi yang strategis di Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data administrasi, luas wilayah Desa Bendosari mencapai sekitar 175 hektar atau 1.75 km². Wilayah ini didominasi oleh topografi dataran rendah dengan hamparan persawahan yang luas, menjadikannya sangat ideal untuk kegiatan pertanian tanaman pangan, terutama padi dan palawija.Batas-batas wilayah Desa Bendosari secara administratif yakni:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Seren

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Kemiri

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Pelutan

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Gintungan

Menurut data kependudukan terakhir yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo dan data desa, jumlah penduduk di Desa Bendosari tercatat sekitar 2.750 jiwa. Dengan luas wilayah 1.75 km², maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai angka kurang lebih 1.571 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah wilayah pedesaan, menandakan pemukiman yang terpusat dan pemanfaatan lahan yang efisien. Struktur penduduknya terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan komposisi yang relatif seimbang, didominasi oleh kelompok usia produktif yang menjadi motor penggerak utama kegiatan ekonomi desa.

Perekonomian Desa: Nadi Kehidupan Berbasis Agraris

Sektor pertanian tidak diragukan lagi ialah pilar utama yang menopang seluruh sendi perekonomian di Desa Bendosari. Hamparan sawah yang menghijau hampir di sepanjang tahun menjadi pemandangan khas, menunjukkan aktivitas pertanian yang berjalan secara intensif. Komoditas utama yang dihasilkan yakni padi, di mana dalam satu tahun para petani mampu melakukan dua hingga tiga kali masa tanam berkat dukungan sistem irigasi teknis yang cukup memadai. Aliran air dari saluran irigasi yang terkelola dengan baik memastikan pasokan air untuk persawahan tetap terjamin, bahkan saat musim kemarau tiba.Selain padi, para petani juga aktif menanam komoditas palawija seperti jagung, kedelai, dan kacang tanah sebagai bagian dari pola rotasi tanam. Praktik ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kesuburan tanah, tetapi juga sebagai strategi diversifikasi pendapatan agar tidak bergantung pada satu jenis tanaman saja. Beberapa warga juga memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur-mayur dan buah-buahan untuk konsumsi pribadi maupun dijual ke pasar terdekat.Sektor peternakan juga menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan bagi sebagian warga. Jenis ternak yang banyak dipelihara meliputi ayam, kambing, dan sapi. Usaha peternakan ini umumnya masih berskala rumah tangga, namun kontribusinya dalam meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga tidak dapat diabaikan. Kotoran ternak pun dimanfaatkan secara bijak sebagai pupuk organik untuk menyuburkan lahan pertanian, menciptakan siklus ekonomi yang ramah lingkungan.Seiring berjalannya waktu, kesadaran untuk tidak hanya bergantung pada hasil mentah pertanian mulai tumbuh. Geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai tampak, terutama yang bergerak di bidang pengolahan makanan. Beberapa warga mulai merintis usaha pembuatan aneka camilan tradisional, keripik, dan produk olahan lainnya yang berbahan baku lokal. Kepala Desa Bendosari, dalam sebuah wawancara dengan media lokal, menyatakan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan UMKM. "Kami dari pemerintah desa terus mendorong warga, terutama ibu-ibu dan kaum muda, untuk berinovasi. Potensi hasil pertanian kita melimpah, tantangannya sekarang adalah bagaimana mengolahnya menjadi produk bernilai jual lebih tinggi," ujarnya.

Pemerintahan dan Pembangunan Infrastruktur

Roda pemerintahan di Desa Bendosari berjalan secara dinamis di bawah kepemimpinan kepala desa dan jajarannya, yang didukung oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga legislatif tingkat desa. Sinergi antara kedua lembaga ini menjadi kunci dalam merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang partisipatif dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), yang sebagian besar bersumber dari Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), difokuskan pada sektor-sektor prioritas.Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu fokus utama. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah desa telah merealisasikan berbagai proyek vital seperti perbaikan dan pengaspalan jalan desa, pembangunan drainase untuk mencegah genangan air saat musim hujan, serta rehabilitasi saluran irigasi tersier. Akses jalan yang baik tidak hanya memperlancar mobilitas warga sehari-hari, tetapi juga mempermudah pengangkutan hasil panen dari sawah menuju pasar, yang pada akhirnya dapat menekan biaya produksi bagi petani.Di bidang layanan publik, Desa Bendosari memiliki sejumlah fasilitas dasar yang memadai. Terdapat fasilitas pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang memastikan generasi muda mendapatkan akses pendidikan dasar yang layak. Untuk layanan kesehatan, masyarakat dapat memanfaatkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang rutin diadakan setiap bulan untuk memantau kesehatan ibu dan anak. Sementara itu, Balai Desa tidak hanya berfungsi sebagai pusat administrasi pemerintahan, tetapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat, seperti pertemuan warga, pelatihan, dan acara sosial lainnya.

Kehidupan Sosial Budaya dan Kelembagaan Masyarakat

Masyarakat Desa Bendosari dikenal memiliki ikatan sosial yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Tradisi gotong royong masih mengakar kuat dan seringkali dipraktikkan dalam berbagai kegiatan, mulai dari membersihkan lingkungan, memperbaiki fasilitas umum, hingga membantu warga yang sedang mengadakan hajatan. Semangat kebersamaan ini menjadi modal sosial yang tak ternilai dalam menjaga kerukunan dan harmoni di tengah masyarakat.Kehidupan religius juga berjalan dengan sangat baik, ditandai dengan aktifnya kegiatan di masjid dan musala yang tersebar di beberapa dusun. Pengajian rutin, peringatan hari besar keagamaan, serta kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur`an) bagi anak-anak menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warga, membentuk karakter masyarakat yang agamis.Berbagai organisasi kemasyarakatan turut berperan aktif dalam dinamika desa. Kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menjadi motor penggerak bagi para ibu dalam program-program peningkatan keterampilan, kesehatan keluarga, dan pendidikan anak. Sementara itu, Karang Taruna menjadi wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan kreativitas dan energi positif mereka melalui kegiatan olahraga, seni, dan sosial. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) juga memegang peranan krusial sebagai forum bagi para petani untuk berbagi informasi, mengatasi masalah pertanian secara kolektif, dan mengakses program bantuan dari pemerintah.

Tantangan dan Potensi Masa Depan

Seperti halnya desa-desa lain di Indonesia, Desa Bendosari juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama ialah regenerasi petani. Minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian cenderung menurun, banyak dari mereka yang lebih memilih untuk bekerja di sektor non-pertanian atau merantau ke kota besar. Tantangan lainnya yaitu fluktuasi harga komoditas pertanian yang seringkali tidak menentu, sehingga dapat memengaruhi tingkat pendapatan petani.Meskipun demikian, Desa Bendosari menyimpan potensi besar yang dapat dioptimalkan untuk masa depan yang lebih cerah. Potensi utama terletak pada diversifikasi produk pertanian. Dengan sentuhan inovasi dan teknologi pengolahan pascapanen, hasil pertanian seperti padi, jagung, atau singkong dapat diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi, seperti tepung, aneka kue, atau pakan ternak berkualitas. Pengembangan UMKM berbasis digital juga menjadi sebuah peluang. Pemasaran produk lokal melalui platform e-commerce dan media sosial dapat memperluas jangkauan pasar hingga ke luar daerah.Pemerintah desa dan masyarakat dapat berkolaborasi untuk mengembangkan potensi agrowisata skala kecil. Pengunjung dapat ditawari pengalaman unik seperti belajar menanam padi, memanen buah, atau melihat proses pembuatan makanan tradisional. Inisiatif semacam ini tidak hanya menciptakan sumber pendapatan baru tetapi juga memperkenalkan kearifan lokal Desa Bendosari kepada dunia luar.

Penutup

Desa Bendosari, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, merupakan sebuah entitas yang hidup dan terus berkembang. Dengan fondasi agraris yang kokoh, semangat gotong royong yang terjaga, serta visi pembangunan yang jelas, desa ini memiliki modal yang kuat untuk menghadapi masa depan. Perjalanan Desa Bendosari ialah cerminan dari perjuangan ribuan desa di Indonesia dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan. Melalui kerja keras, inovasi, dan kolaborasi, Desa Bendosari tidak hanya akan menjadi lumbung pangan, tetapi juga menjadi tempat di mana harapan dan cita-cita warganya tumbuh subur, seiring dengan hijaunya hamparan padi di sawah mereka.